PRESS RELEASE


GRAND LAUNCHING dan BEDAH BUKU Novel “KAU BAKAR, AKU BAKAR” karya Damien Dematra

 

(Depok, 28/08/2010) Pada hari Sabtu (28/08), dilakukan grand launching novel sekaligus bedah novel Kau Bakar, Aku Bakar, karya Damien Dematra yang dilakukan oleh para panelis:  Damien Dematra ( Penulis novel dan Sutradara ), KH. Masdar Farid Mas’udi ( Pimpinan NU ), Romo Benny Susetyo ( Pimpinan KWI ), dan Pong Hardjatmo (Artis) di Toga Mas Bookstore, Depok Town Square.

Kau Bakar, Aku Bakar, yang merupakan novel berdasarkan kisah nyata,  lahir dari kegelisahan penulis yang mendalam. Hal serupa terjadi sewaktu Gus Dur wafat, pada penghujung tahun lalu di mana Damien Dematra langsung membuat novel Sejuta Hati untuk Gus Dur dalam 3 hari 3 malam. Buku ini dikerjakannya dalam 2 hari 2 malam.

Tujuan utama novel Kau Bakar, Aku Bakar adalah untuk mencegah dan melawan “Hari Pembakaran Al-Quran Sedunia” tanggal  11 September 2010, melalui jalur komunikasi budaya dan sastra. Mundah-mudahan niat baik ini diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa dan didukung oleh masyarakat Indonesia yang cinta damai , dan juga memberi hasil efektif.

Royalti novel ini akan dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan Gerakan Peduli Pluralisme, dan bagi mereka yang tidak mendapatkan buku ini, dapat mengakses secara gratis lewat e-book www.gerakannasionalmenulis/tokobuku.com

Dalam novel ini juga ditulis sebuah surat terbuka untuk Pastor Terry Jones, yang berisi:  Dr. Terry Jones. Saya merasa sangat kasihan kepada Anda. Anda harus belajar dari Mahatma Gandhi, Mother Theresa dan Gus Dur. Karena itu datanglah ke Indonesia atau setidaknya bacalah buku tentang tokoh-tokoh tersebut di atas agar Anda bisa mengerti arti sesungguhnya dari “Iman” dan ketuhanan. Jangan belajar dari Hitler yang membasmi “ Keyakinan “ orang lain karena menganggap dirinya yang paling benar. Atau bagaimana kalau Anda ijinkan untuk 1 hari saja, tepatnya di tanggal 11 September 2010, kami meminjam tubuh Anda, menjadi orang Indonesia dan berprofesi sebagai Ulama. Dr. Terry Jones menjadi Sang Kiai. Gus Terry untuk satu hari saja. Anggaplah Damien Dematra tiba-tiba punya ide gila, mengumpulkan 1500 orang di tempatnya di Florida dan berkumpul untuk membakar Al- Quran. Kitab Suci Anda. Bagaimanakah rasanya? Senang? Sedih? Sakit? Marah? Bahagia ? atau Bagaimana??? Saya sangat mengharapkan Anda menerima tawaran ini, karena hal itu akan menguji siapa Anda sebenarnya. Dalam kelompok Gandhy atau Hitler? Berhati merpati atau bernurani serigala? Salam hangat dari Indonesia. Negeri Pluralisme, yang percaya pada nilai ”Berbeda Tapi Satu“ atau dalam bahasa nenek moyang kami Bhinneka Tunggal Ika. Besar harapan kami Dr. Terry Jones yang terhormat mau mengabulkan permintaan kami ini. Jakarta, 11 Agustus 2010. Hormat Kami, Damien Dematra. Gerakan Peduli Pluralisme.

Novel ini berkisah tentang kehidupan Pendeta Abraham Kaligis. Semula kehidupannya hanya berkisar di seputar melayani jemaat dan berorganisasi, sampai suatu hari, rekannya memberikannya sebuah e-mail yang berisi ajakan Pastor Terry Jones dari Gainesville, Florida, sebuah gereja kecil bermulut besar yang ingin melakukan  hari pembakaran Al-Quran sedunia untuk mengenang tragedi WTC 11 September.

Kehidupannya tiba-tiba berubah. Nuraninya terusik, membayangkan kepedihan sesamanya umat Muslim akan ketidakadilan ini. Kepeduliannya membuatnya bertanya-tanya. Reaksi dan keresahan sedahsyat apa yang akan terjadi pada bangsa yang dicintainya? Dalam perjuangannya berbela rasa, hatinya terhanyut dalam pengelanaan iman yang hakiki tentang agama dan Tuhan, bersama dengan batin Khadir, seorang Muslim di belahan bumi berbeda, yang berusaha menemukan titik kedamaian.

 

Damien Dematra telah menulis 63 buah novel dalam bahasa Inggris dan Indonesia, 57 skenario film dan TV series. Selain novel Kau Bakar, Aku Bakar, novel-novel lain karya Damien Dematra yang telah diterbitkan di Indonesia adalah: Yogyakarta, Obama dari Asisi, Ketika Aku Menyentuh Awan, Obama Anak Menteng, Si Anak Kampoeng, sebuah novel yang diangkat berdasarkan kisah nyata Buya Syafii Maarif, Sejuta Doa untuk Gus Dur, Sejuta Hati untuk Gus Dur, Ternyata Aku Sudah Islam, novel yang terinspirasi kisah nyata grup musik Debu, Demi Allah, Aku Jadi Teroris, Tuhan, Jangan Pisahkan Kami, Soulmate-Belahan Jiwa, Angels of Death-Kumpulan Kisah Malaikat Maut, If Only I Could Hear-Kisah Suara Hati. Dua buah novel lainnya yang menggunakan nama lain adalah: Tarian Maut (Katyana) dan Ku Tak Dapat Jalan Sendiri (Mark Andrew). Novelnya yang segera diterbitkan oleh Gramedia adalah Selusin Ramadhan Setahun, Kartosoewirjo: Pahlawan atau Teroris? sebuah novel sejarah, Demi Allah, Anakku Jadi Teroris ( akan difilmkan), Bus Terakhir (akan difilmkan) dan Mama, Aku Harus Pergi.

 

Salah satu bentuk perlawanan Gerakan Peduli Pluralisme (GPP) terhadap “Hari Pembakaran Al-Quran Sedunia” ini dilakukan dengan dibuatnya Grup Facebook: Fight Against “International Burn Al-Quran Day” dan diharapkan dukungan dari masyarakat umum di grup Facebook tersebut.

Di samping itu, pada hari Rabu  yang lalu (4 Agustus 2010), GPP menyatakan sikap menentang keras dan melawan “Hari Pembakaran Al-Quran Sedunia” bersama para pemuka agama, tokoh masyarakat, dan seniman, dengan melakukan pernyataan bersama. Adapun para pihak yang ikut menandatangani dan mendukung langsung sikap ini, pada hari itu di Kantor Pusat Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), di Salemba, adalah: Persekutuan Gereja-Gereja Di Indonesia, Konferensi Wali Gereja Indonesia, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Pp Muhammadiyah, Parisada Hindu Dharma Indonesia, Majelis Mudhayana Indonesia, Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia, Wahid Institute, Maarif Institute, Forum Lintas Agama, Forum Kerukunan Antar Umat Beragama, Masyarakat Dialog Antar Agama, Moderator Muslim Society, Dpp Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (Gamki), Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (Pp Gmki), Bpk. Djohan Effendi, Bpk. Bungaran Saragih, KH. Slamet Effendy Yusuf, DR. KH Nuril Arifin Husein, M.SA, M.BA, Romo Benny Susetyo, Abdul Mu’ti, Damien Dematra, Pdt. DR. Albertus Patty, Mr. A. Wahid Maryanto, Zuhairi Misrawi, Fajar Riza Ul Haq, Pdt. Henry Lokra, Jeirry Sumampouw, Norita Judith Tompah, Dr. Eggi Sudjana, Pong Hardjatmo, Dr. Julia Satari, dll.

Melanjutkan pertemuan hari Rabu di atas yang meminta koordinator GPP untuk meneruskan pernyataan ini pada pemerintah AS, maka pada hari Senin, tanggal 9 Agustus 2010, pukul 13.00-14.00, perwakilan Gerakan PeduliPluralisme (GPP) yang terdiri dari Damien Dematra ( Koordinator GPP ), Uskup Mandagi (Ketua Komisi Wali Gereja Indonesia), Pdt. Henry Lokra (Ketua Biro Komunikasi PGI), dan Abdul Mu’ti (Ketua PP Muhammadiyah) menyampaikan Surat Pernyataan Bersama ini pada Kedutaan Amerika Serikat yang diterima oleh  Ted Lying Kepala Bagian Politik Kedutaan Besar Amerika Serikat, berhubung Duta Besar sendiri sedang dalam posisi pergantian, yang menerima baik kedatangan perwakilan GPP dan menyatakan bahwa “We are deeply concern, and many Americans of all faiths disagree with the initiative. We are very pleased to receive this letter and the communication from the Indonesian religious leaders.” (Kami sangat prihatin, dan warga Amerika Serikat dari seluruh agama tidak setuju dengan inisiatif ini. Kami sangat berterima kasih telah menerima “Surat Pernyataan Bersama” dan komunikasi yang baik dari para pemimpin agama di Indonesia.) Amerika Serikat akan melakukan langkah-langkah yang dianggap perlu.

Sore harinya, dilakukan Konferensi Pers untuk menyatakan hasil pertemuan tersebut di Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC), di kantornya Prof. Din Syamsudin, yang juga adalah Ketua Umum PP Muhammadiyah,

Pertemuan itu dihadiri oleh KH. Slamet Effendi Yusuf (Ketua MUI), Abdul Mu’ti (Ketua PP MUhammadiyah), Uskup Mandagi (Ketua KWI), Pdt. Hendrik (PGI), Damien Dematra (Koordinator Nasional GPP), Romo Benny Susetyo ( KWI ), Pdt. Nugroho (Forum Pendeta Seluruh Indonesia), Dr. Tuti Suryani (Organisasi Peduli Pesantren), Kevin Wu (Wakil Ketua Umum Persatuan Cendekiawan Buddha), Sugianto (Ketua Majelis Budhayana Indonesia), M. Zulfi Aswan (aktivis) dan berbagai tokoh masyarakat dan pemimpin agama lain.

 

 

Tentang Toga Mas

 

Untuk sejarah TM, kami berangkat dari Togamas group yg didirikan 12 des 90 di malang, saat ini togamas sdh ada 38 outlet di seluruh jawa + bali, utk diwilayah jabodetabek mulai berdiri pertama kali juli 2007 di depok, saat ini outlet di wilayah jabodetabek sdh ada 3 outlet.

 Berangkat dr visi membangun masyarakat berpengetahuan, TM tidak hanya hadir sebagai outlet penjualan dan distribusi buku, kami secara aktiv dan berkala selalu mengadakan kegiatan bedah buku, seminar, ataupun juga kegiatan lainnya yg turut membangun masyarakat berpengetahuan

Untuk buku kau bakar aku bakar, setelah kami mendapat kabar adanya isu hari pembakaran al-qur'an sedunia, kami tergerak untuk turut menjadi bagian dalam mengedukasi masyarakat bagaimana merespon hal tersebut apa bila benar terjadi.

s

Foto-foto tentang acara peluncuran dan bedah buku ini dapat diambil di: www.damiendematra.com mulai sabtu pukul 22.00

 

Lebih lanjut tentang GPP dapat dilihat di www.gerakanpedulipluralisme.com. Damien Dematra juga Ketua Gerakan Nasional Menulis, dan web-nya dapat dilihat di: www.gerakannasionalmenulis.com


 

 

HOME