PRESS RELEASE


PELUNCURAN dan BEDAH BUKU
3 Novel karya Damien Dematra
Tentang Pluralisme dan Ramadhan

 

(Jakarta, 03/09/2010) Pada hari Jumat (03/09) pukul 13. 15 dilakukan peluncuran 3 novel dan bedah novel karya Damien Dematra yang bertajuk: Selusin Ramadhan Setahun (terbitan Gramedia Pustaka Utama), Kata Mereka Aku KAFIR, dan NEW YORK, Sebuah Novel Samawi, di mana dua novel terakhir adalah novel yang diluncurkan Gerakan Peduli Pluralisme (GPP), yang sesuai dengan program dan misi GPP. Peluncuran novel ini dilakukan di Galery Cipta 2, Taman Ismail Marzuki (TIM), dengan moderator talk-show Indy Rahmawati dan narasumber tunggal, Damien Dematra. Acara ini diselenggarakan oleh GPP, Taman Ismail Marzuki, bersama Gramedia Pustaka Utama (GPU).

Tiga novel ini mengusung tema pluralisme dan Ramadhan, dan merupakan bentuk curahan kepedulian pengarang terhadap realitas kemajemukan masyarakat yang dititikberatkan pada perdamaian, kebebasan beragama, hasrat mencari kehendak sang Khalik dalam nurani masing-masing individu, dan dibungkus dengan perenungan spiritual yang bersifat empiris dan reflektif namun disajikan dalam kemasan ringan. Selusin Ramadhan Setahun dan Kata Mereka Aku KAFIR terinspirasi dari kisah nyata yang alur ceritanya disesuaikan diubah demi kepentingan penceritaan novel.

Selusin Ramadhan Setahun adalah novel tentang para pecinta Tuhan di dunia modern yang bergelut dengan cinta, agama, dan puasa, yang dikemas dalam gaya ringan, yang bercerita tentang Salomon Sultan, seorang eksekutif muda pencari Tuhan, anak seorang kaya yang berprinsip tegas dan berperangai keras yang dihantui mimpi yang sama dan berkepanjangan. Dalam mimpinya, ia merasa terperangkap dalam gurun pasir. Hatinya menjadi galau. Ada sesuatu yang mengganggunya, yang ingin menyampaikan pesan. Sebuah petunjuk. Namun, sebelum mendapatkannya, ia ‘dipaksa’ untuk merenungkan ulang kehidupan, termasuk saat ia berkuliah di Boston, belajar ilmu perbandingan agama dan Keuangan, di mana ia bertemu Ahmed sahabat dan teman sekamarnya, seorang muslim yang soleh namun misterius yang sedang menjalankan ibadah puasa, Claudia, si jelita modern yang rajin ke Gereja, dan Roger, anak konglomerat, pemburu wanita, yang tidak pernah gagal mendapatkan wanita manapun, kecuali Claudia. Saat akhirnya Salomon berhasil mengurai petunjuk mimpinya dan menemukan jawaban hidupnya menjelang Ramadhan, ia diperhadapkan pada berbagai cobaan yang mengujinya. Novel ini akan berujung pada sebuah pertanyaan besar: sanggupkah Salomon melalui Ramadhan pertamanya, dan apa makna Ramadhan baginya?

Kata Mereka Aku KAFIR adalah sebuah novel pencarian seorang pemuda yang diminta ayahnya untuk mempelajari Islam secara menyeluruh di berbagai pesantren karena sang ayah memahami bahwa putranya hanya dapat mempercayai sang Pencipta melalui pengenalan yang menyeluruh, dengan cara menggali dan mempertanyakan segala hal tentang-Nya.
Bagaimana mungkin aku bisa mempercayai Allah kalau aku tidak mengenal Allah?
Bagaimana mungkin aku bisa mengenal-Nya kalau aku tidak boleh mempertanyakan semua hal tentang-Nya? Kafirkah aku kalau satu-satunya cara yang aku tahu adalah melalui logika?
Lebih baik aku dikatai kafir daripada melihat diriku menjadi munafik yang berlaku baik namun berhati aib. Hanya saja... selalu ada ketakutan... neraka, neraka, dan neraka.
Bukankah Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang? Mengapa mengikuti Allah harus didasari ketakutan dan ayat-ayat tentang hukuman dan neraka?
Bukankah cinta pada Allah berarti bebas dari rasa takut?
Kata mereka aku kafir.

Kata Mereka Aku KAFIR terinspirasi dari kisah nyata saat Damien bercakap-cakap dengan seseorang secara mendalam, di mana dalam pembicaraan mereka, sang kawan mengatakan bahwa ia mendalami semua aliran Islam. Setelah melalui proses panjang, ia dapat melihat Islam dari kacamata yang sangat komprehensif dan tidak parsial. Ia tidak lagi terjebak dalam mazhab, aliran, isme, dan doktrin, tapi lebih melihat sesuatu secara kontekstual. Hal ini menurut Damien sangat dibutuhkan sebagai bagian atau alternatif manusia dalam beragama. Ia menyadari bahwa cara ini mungkin tidak cocok bagi setiap orang, namun dapat menjadi solusi bagi para pencari Tuhan yang merindukan cara-cara yang unik, baru, atau eksperimental, selama itu didasari oleh sebuah hati yang selalu merindukan Tuhan.

NEW YORK merupakan buku pertama trilogi novel Samawi berkisah tentang persahabatan lugu dan tulus tiga anak di New York yang beragama samawi (agama-agama yang lahir dari keturunan Nabi Ibrahim).
Zakaria yang berumur tujuh tahun pindah ke New York pada tahun 1973 mengikuti ayahnya, seorang diplomat. Rumahnya, di Morningside Heights, berseberangan dengan kediaman Yavin, seorang anak Yahudi yang seumuran dengannya. Saat bersekolah di kawasan elit, mereka berkenalan dengan Anthony, anak pedagang kaya dari Indonesia, yang tinggal di East Harlem, sebuah daerah yang rawan pada saat itu. Merasa sama-sama sama-sama kikuk menghadapi teman-teman ‘bule’ mereka, ketiganya segera menjadi akrab.
Ketiga sahabat kecil ini adalah para pencari Tuhan cilik dan mereka berusaha mengenalNya dengan cara masing-masing. Hampir setiap hari Anthony pergi ke gereja dan duduk di pangkuan pastur Jovanni, seorang pastur Italia, yang menjadi sahabat, ayah, dan juga pasturnya. Sementara itu, Zakaria belajar mengaji dengan rajin dan Yavin berusaha melakukan perintah-perintah dalam kitab Torah. Hari-hari mereka dipenuhi dengan persahabatan solid dan percakapan-percakapan yang dibungkus rasa penasaran tentang agama masing-masing.
Menjelang remaja, ketiganya mulai mengenal arti ‘teman wanita khusus’ dan mulai bergelut dalam cinta sampai suatu waktu, satu kata sederhana yang selalu berusaha mereka hindari mulai membayangi persahabatan mereka dan menggoyahkan tali yang telah terjalin kuat selama bertahun-tahun.... dan mereka harus menghadapinya.

Kisah mulanya ide penulisan novel samawi muncul saat Damien menunggu waktu melakukan bedah novel sekaligus peluncuran buku “Kau Bakar Aku Bakar” pada hari Rabu tanggal 11 Agustus. Saya itu ia sedang bersama Romo Benny Susetyo di kantornya, di Komisi Waligereja Indonesia, dan KH. Slamet Effendy Yusuf, M.Si, ketua Majelis Ulama Indonesia dan Nahdlatul Ulama.
Dalam salah satu percakapan dengan KH. Slamet, sang Kiai berkata, “Damien, saya lelah dengan pertikaian antar umat beragama ini. Saya ingin mengadakan konferensi agama-agama Samawi—agama-agama dari keturunan Nabi Ibrahim, untuk mencari solusi perdamaian. Sudah saatnya kita semua hidup rukun. Kita kan semua satu bapak.” Lebih lanjut ia berkata, bagaimana kalau Damien membuat novelnya dulu, sehingga bisa dipakai sebagai blue print konferensi yang akan diselenggarakan.
Buku kedua dan terakhir dari Trilogi ini berjudul SAMAWI dan IBRAHIM, dan keduanya akan diterbitkan dalam waktu dekat.
Novel NEW YORK dan SAMAWI (telah siap cetak) dibuat dalam waktu yang relatif lama, yaitu 14 hari. Pertama, karena kesibukan perjuangan melawan Hari Pembakaran Al-quran Sedunia yang dicanangkan Dr. Terry Jones dari World Dove Outreach Centre. Kedua, karena novel ini sendiri mengambil sebuah tema berat dan membutuhkan waktu relatif lama untuk melakukan research yang mendalam.
Novel ini diharapkan dapat memberi setitik arti bagi perjuangan kemanusiaan dan menjadi peta menuju perdamaian khususnya di antara umat beragama.

Damien Dematra adalah seorang novelis, penulis skenario, sutradara, produser, fotografer internasional, dan pelukis. Ia telah menulis 67 buah novel dalam bahasa Inggris dan Indonesia, 57 skenario film dan TV series, dan memproduksi 28 film dalam berbagai genre, di antaranya Obama Anak Menteng. Sebagai fotografer, ia memperoleh dua gelar tertinggi fotografi: Fellowship di bidang Portraiture dan Art Photography dari Master Photographer Association, dan berbagai penghargaan internasional, di antaranya International Master Photographer of the Year. Sebagai pelukis, Damien Dematra telah menghasilkan 365 karya lukis yang diselesaikan dalam waktu 1 tahun, dan saat ini tercatat sebagai pelukis tercepat di dunia versi World Record Museum. Selain ketiga novel ini, novel-novel lain karya Damien Dematra yang telah diterbitkan di Indonesia adalah: Kau Bakar Aku Bakar, Yogyakarta, Obama dari Asisi, Ketika Aku Menyentuh Awan, Obama Anak Menteng, Si Anak Kampoeng, sebuah novel yang diangkat berdasarkan kisah nyata Buya Syafii Maarif, Sejuta Doa untuk Gus Dur, Sejuta Hati untuk Gus Dur, Ternyata Aku Sudah Islam, novel yang terinspirasi kisah nyata grup musik Debu, Demi Allah, Aku Jadi Teroris, Tuhan, Jangan Pisahkan Kami, Soulmate-Belahan Jiwa, Angels of Death-Kumpulan Kisah Malaikat Maut, If Only I Could Hear-Kisah Suara Hati. Dua buah novel lainnya yang menggunakan nama lain adalah: Tarian Maut (Katyana) dan Ku Tak Dapat Jalan Sendiri (Mark Andrew).
Novelnya yang segera diterbitkan oleh Gramedia adalah Kartosoewirjo: Pahlawan atau Teroris? sebuah novel sejarah, Demi Allah, Anakku Jadi Teroris ( akan difilmkan), Bus Terakhir (akan difilmkan) dan Mama, Aku Harus Pergi (terbit September 2010).
Damien Dematra juga aktif sebagai Koordinator Nasional Gerakan Peduli Pluralisme (GPP) yang website-nya dapat dilihat di www.gerakanpedulipluralisme.com dan Ketua Gerakan Nasional Menulis (GNM). Web-nya dapat dilihat di: www.gerakannasionalmenulis.com
Sebagian karya-karyanya dapat dilihat di www.damiendematra.com dan facebook Damien Dematra.

Soft copy dan foto cover-cover novel telah tersedia di www.damiendematra.com dan dapat digunakan untuk keperluan pemberitaan, sedangkan
foto-foto tentang acara peluncuran dan bedah buku ini dapat diambil di alamat website yang sama setelah pukul 20.00.


 

 

HOME