Profil Kegiatan Novel Buku Lukisan Fotografi Film Video Artikel Links

PRESS RELEASE

Gerakan Peduli Pluralisme Mengadakan
Festival Budaya Gus Dur "Membangun Pluralisme dengan Budaya"

(Jakarta, 21/12) Festival budaya Gus Dur diadakan untuk pertama kalinya dalam rangka memperingati satu tahun wafat Gus Dur. Festival ini diprakarsai dan diinisiasi Damien Dematra sebagai koordinator Gerakan Peduli Pluralisme (GPP) dan dapat terwujud berkat kerjasama GPP, Taman Ismail Marzuki, Gerakan Nasional Menulis, Yayasan Lupus Indonesia, dan Mal Bellagio.

Tujuan diadakannya festival ini adalah untuk melanjutkan dan mengobarkan semangat nilai-nilai pluralisme dan toleransi Gus Dur yang selama ini telah dikenal di seluruh dunia. Diharapkan generasi masa yang akan datang dapat terus terinspirasi dengan pluralisme dan toleransi Gus Dur. Pada tahun ini, tema yang diangkat adalah Mengembangkan Pluralisme Lewat Budaya. Acara ini akan diadakan pada tanggal 29-30 Desember 2010 dari pukul 9.30-18.00 (29 Desember) dan pukul 10.00-21.00 (30 Desember) di Cipta II Taman Ismail Marzuki.
Dalam festival ini akan ada casting 6 film layar lebar yang terkait tema-tema pluralisme yaitu film Dream Obama, yang akan menjadi film pemecah rekor dunia versi Guinness World Records dan Royal World Records untuk produksi film tercepat dari pra-produksi sampai premiere dalam waktu 10 hari. Juga akan ada casting film Yogyakarta diangkat dari novel Yogyakarta terbitan Gramedia Pustaka Utama yang menekankan pada nilai-nilai pluralisme dan toleransi yang kuat di Yogyakarta; casting film Mahaguru, film yang diangkat dari Triologi Mahaguru tentang kehidupan Mbah Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama; casting film Si Anak Kampoeng yang diangkat dari novel Si Anak Kampoeng berdasarkan kisah hidup Syafii Maarif, seorang guru bangsa dan tokoh pluralisme; casting film Kopiah Gus Dur, sebuah film komedi tentang nilai-nilai pluralisme; dan tentu saja casting film Gus Dur the movie.

Di samping itu juga akan diadakan pelatihan menulis yang didukung Gerakan Nasional Menulis dan Yayasan Lupus Indonesia untuk melatih masyarakat untuk dapat mengembangkan pluralisme melalui jalur budaya menulis.

Dalam festival ini akan diluncurkan buku Menulis Itu Gampang, launching novel Kopiah Gus Dur, launching novel satire Gus Dur dan Pendekar Gendeng di Negeri Edan, sebuah novel yang isinya sangat sensitif sehingga harus dibuat dalam bentuk satire, dan juga launching novel 'Natal Tanpa Sekolah' yang mengisahkan perjuangan anak-anak SKKetapang, yang karena salah alamat, sekolah mereka harus digusur.

Di samping itu juga akan diadakan pameran lukisan dengan judul 'Gus Dur, Islam, dan Pluralisme', seminar "Keberagaman Pasca Gus Dur" bersama Romo Magnis, Gus Nuril, Dorce Gamalama, dll". Akan diputar juga dalam acara ini film Gus Dur: Final Year, yang berisi gambar-gambar sangat eksklusif yang belum pernah dirilis tentang tahun terakhir Gus Dur, film dokumenter Anak Bangsa, dan pada akhirnya GPP akan menyerahkan award 'Bapak Pluralisme' untuk Gus Dur.

Diharapkan lewat festival ini, nilai-nilai keberagaman, pluralitas, dan toleransi dapat terus bertumbuh di Indonesia sebagaimana yang telah diperjuangkan Gus Dur selama ini.
 

HOME